BERSAING DALAM KEBERSAMAAN
Lebih dari sepuluh pedagang rujak
manis berjajar-jajar di tepi sebuah jalan raya ramai. Setiap ada kendaraan yang
menepi mereka berdiri menjajakan dagangannya. Ketika kendaraan itu berhenti di
salah satu pedagang, yang lain kembali duduk tanpa kehilangan harapan. Beberapa
tahun lalu hanya satu dua saja pedagang yang menggelar rujak manisnya di sana.
Kini jalan itu dikenal dengan nama jalan rujak manis.
Wahai pedagang, tidakkah dengan
demikian kalian bersaing ketat satu sama lainnya? Salah seorang pedagang
menjawab, “Ah, mengapa kami harus menganggap yang lain sebagai pesaing? Setiap
pagi dan petang kami sama-sama mendorong rombong datang dan pergi di jalan ini.
Bahkan setiap saat kami bisa saling bertukar-tukar buah bila ada yang
membutuhkan.
Kami dikenal karena beramai-ramai
berdagang di jalan ini. Pedang yang lebih suka berdagang sendiri di tempat lain
lebih sulit mendatangkan pembeli. Kami menyebutnya bersaing dalam kebersamaan.”
0 comments:
Post a Comment