Sunday, May 29, 2016

I LOVE JUST THE WAY YOU ARE.... JUST THE WAY IT IS...

I LOVE JUST THE WAY YOU ARE....
JUST THE WAY IT IS...

            Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?”
            Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta.”
            Plato pun berjalan. Tak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
            Gurunya bertanya, “mengapa kamu tidak membawa satu pun ranting?”
            Plato menjawab, “aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali.
            Sebenernya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak ku ambil ranting tersebut. Saat ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.”
            Gurunya kemudian menjawab, “Jadi ya itulah cinta.”
            Plato bertanya lagi, “Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?”
            Gurunya menjawab, “Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah, jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan.”
            Plato pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar dan subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
            Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
                        Plato menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengan tahun, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya.”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan.”
            Cinta itu semakin di cari maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika ada pengharapan dan yang berlebih akan cinta maka yang didapat adalah kehampaan......
            Tiada sesuatu pun yang didapat dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
            Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta,  suatu proses mendapatkan kesempatan.
            Ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.
            Ketika kesempurnaan ingin kaudapatkan maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.


Sumber: www.dudung.net

0 comments:

Post a Comment